Sabtu 15 Feb 2014 11:50 WIB

Imam Masjidil Haram Imbau Pentingnya Tradisi Tafsir Alquran

Rep: ani nursalikah/ Red: Muhammad Hafil
 Pengunjung toko tengah memilih kitab suci Al Quran dan buku agama yang akan dibeli di los buku, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/7).  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Pengunjung toko tengah memilih kitab suci Al Quran dan buku agama yang akan dibeli di los buku, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/7). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT TIMUR -- Dalam Konferensi Internasional Studi Al-Qur'an di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, imam dan khatib Masjidil Haram Syekh Saleh bin Mohamed bin Taleb mengatakan sangat penting mendukung upaya studi Alquran. 

Setiap agama memiliki sumber ajaran atau inspirasi. Dalam Islam, sumber inspirasi adalah Alquran. Di dalam Alquran terkandung petunjuk mengenai hal-hal yang baik yang mencakup semua bidang, seperti politik, agama dan budaya. 

"Alquran bukan cuma untuk dibaca, tapi direnungkan ayat-ayatnya. Saat ini, banyak perpecahan karena pandangan yang jauh dari Alquran," katanya, Sabtu (15/2). 

Padahal Alquran telah memperingatkan manusia agar kita berpegang teguh pada Alquran dan tidak bercerai-berai karena ujungnya merugi dan tidak berhasil. Karena itu sangat penting memberikan pendidikan kembali mengenai Alquran. 

Tafsir yang baik adalah yang bisa dijelaskan oleh Alquran sendiri. Shaikh Saleh mengimbau agar umat Islam mencari tafsir dari ulama yang betul-betul berpegang teguh pada Alquran. Asbabun nuzul atau mengetahui asal usul sangat penting dalam menafsirkan Alquran. 

Ada dua jenis takwil dalam penafsiran Alquran, yakni takwil secara bebas dan takwil yang tetap dalam jalur. Takwil adalah memperjelas makna dalam tafsir. Menjaga tradisi penafsiran Alquran menjadi tanggung jawab umat Islam. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement