REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Ketua Umum DPP Barindo, Gita Wirjawan menilai anggaran pemerintah masih belum berpihak terhadap sektor kesejahteraan sosial. Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan masih tingginya jumlahnya anak-anak terlantar yang mencapai angka 4,5 juta orang.
Pernyataan itu ditegaskan Gita saat berbicara dalam Rapat Kerja Nasional Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah, Sabtu (15/2) di Depok. "Saya lihat postur APBN kita selama ini tidak mencerminkan semangat pemerataan,'' ungkap calon Presiden Konvensi Partai Demokrat ini.
Menurut dia, alokasi untuk program kesejahteraan sosial anak masih di bawah 1 persen dari total anggaran. "Komitmen saya adalah akan menaikkan anggaran tersebut minimal 3 persen. Keyakinan saya, keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan terlihat dari postur APBN," cetusnya.
Menurut mantan Mendag ini, permasalahan 4,5 jt anak terlantar akan bisa diselesaikan apabila suara rakyat dikedepankan dalam tata kelola pemerintahan yang transparan. Prinsipnya, kata dia, jangan sampai ada yang tertinggal dalam proses urun rembug berdemokrasi sehingga pemerataan dapat direalisasikan.
Di hadapan puluhan pengelola panti asuhan Muhammadiyah se-Indonesia, Gita juga mengungkapkan keheranannya mengenai sikap Australia yang merasa terusik dengan kebijakan-kebijakannya selama menjadi Menteri Perdagangan.
"Saya tidak memusingkan ketaknyamanan Australia bahkan negara-negara lain jika memang itu akibat posisi dan sikap saya yang mengutamakan kepentingan merah putih. Tesis saya, kesejahteraan sosial akan berkontribusi terhadap ketahanan keluarga yang memberikan jaminan masa depan untuk anak-anak kita," ujar pria yang dinobatkan Majalah Globe sebagai sosok penting di balik kegemilangan diplomasi ekonomi Indonesia di periode kedua Pemerintah SBY itu.