REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Beredarnya kabar lahar panas dan gas beracun dari kawah Gunung Kelud pada Sabtu siang (15/2) dinyatakan tidak benar oleh pos pemantau Gunung Kelud. Namun, kabar itu sempat membuat warga di Kecamatan Puncu dan Kepung panik.
Kabar keluarnya gas beracun dan lahar panas dari Gunung Kelud beredar di media sosial dan warga di sekitar Kecamatan Kepung. Lahar panas dikabarkan sudah mencapai Desa Besowo, Kecamatan Kepung. "Menurut informasi dari bapak Khoirul pemantau Gunung Kelud bahwa Gunung Kelud saat ini tidak mengeluarkan gas beracun," ujar Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo, Sabtu.
Dari pantauan Republika di Kecamatan Kepung, warga setempat mendapat kabar tentang gas beracun dan lahar panas dari Gunung Kelud dari mulut ke mulut. Warga mengklaim mendapat kabar dari petugas.
Warga Kebonrejo, Thoyib mengaku ada petugas yang menghimbau agar warga mengungsi karena gas beracun. Gas telah mencapai Desa Besowo di Kecamatan Kepung. "Tadi ada yang bilang kalau ada gas beracun tapi warga di Kebonrejo sudah mengungsi," ungkapnya ditemui Republika di Desa Siman.
Desa Besowo berada di ring dua bencana yang berjarak 7-10 km. Ada tiga desa di Kecamatan Kepung yang masuk wilayah berbahaya erupsi Gunung Kelud yakni Desa Kebonrejo, Besowo, dan Kampung Baru.