REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Sebagian warga yang berada di sekitar perbatas zona bahaya lereng Gunung Kelud (1731 mdpl), Kabupaten Blitar, Jawa Timur mulai mengkhawatirkan turunnya gas belerang beracun di perkampungan mereka yang hanya berjarak kurang 10 kilometer dari pusat letusan.
"Kemarin (Jumat, 14/2) sore gas berwarna kuning pekat ini sempat turun hingga (Dusun) Kampung Tengah dan sebagian Gambar Anyar hingga beberapa jam, sehingga membuat mata perih dan sesak," kata Kadir, salah satu tenaga keamamanan di Perkebunan Gambar Anyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu.
Meski tidak terlalu meyakini gas belerang yang berasal dari kawah Gunung Kelud itu beracun, Kadir yang juga tokoh sepuh warga Gambar Anyar ini menyebut warganya sempat dilanda rasa was-was.
Beruntung gas belerang berwarna kekuning-kuningan itu segera lenyap beberapa jam kemudian. Namun, sebagian warga masih khawatir asap kuning yang berembus dari arah puncak melalui aliran Sungai Lahar yang membatasi perkampungan di kawasan zona bahaya tersebut kembali lagi dalam volume lebih banyak, sehingga membahayakan keselamatan mereka.
"Kami mendengar gas sejenis sudah turun di daerah Kediri dan Ngantang, sehingga menyebabkan korban jiwa," timpal yang lain.
Meski berada di zona bahaya dengan radius sekitar 10 kilometer dari pusat letusan (kawah), hingga saat ini seribu lebih warga Desa Gambar Anyar tetap bertahan di perkampungan mereka.