Ahad 16 Feb 2014 06:08 WIB

Jerman Usul Eropa Bangun Jaringan Komunikasi Mandiri

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Yudha Manggala P Putra
German Chancellor Angela Merkel (photo file)
Foto: AP/Markus Schreiber
German Chancellor Angela Merkel (photo file)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Skandal penyadapan informasi dan komunikasi seluler pribadi Kanselir Jerman Angela Merkel oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) beberapa waktu lalu, sepertinya menyimpan trauma bagi penguasa Berlin itu. Merkel menyarankan, agar Uni Eropa (UE) punya jaringan komunikasi khusus negara anggota Benua Biru itu.

Saran Merkel, untuk menghindari email dan data tidak secara otomatis akan singgah terlebih dahulu ke wilayah AS, untuk sampai ke wilayah UE. Artinya, kata dia, UE perlu membangun basis atau terminal data elektronik sendiri.

''Saya akan mengangkat persoalan ini bersama (Presiden) Prancis Francois Hollande pekan depan,'' kata dia, seperti dilansir BBC News, Sabtu (15/2).

Kata dia, selama ini, NSA telah memanfaatkan terminal data elektronik milik perusahaan-perusahaan ternama yang berkantor di AS, untuk kepentingan intelijen NSA.Hal tersebut dikatakan dia sebagai perbuatan culas. Apalagi itu dilakukan sesama negara sahabat.

Merkel merujuk pada setiap pengiriman data elektronik dan penggunaan akun media sosial, sekarang ini, dari mana pun pasti mampir terlebih dahulu ke AS. Bahkan kata dia, NSA memanfaatkan Facebook dan mesin pencari di internet, seperti Google, untuk mengintip setiap komunikasi antar pengguna di seluruh dunia. Kata dia, aksi culas itu pun, sudah pernah menyasar dirinya sendiri. Akan tetapi, kata dia, usulannya itu adalah untuk perlindungan warga negara di UE.

''Di atas semua yang menimpa saya, kita harus bicara tentang rasa aman untuk warga UE. Sehingga warga kita tidak perlu mengirimkan informasinya dengan terlebih dahulu menyeberang lewat Atlantik,'' ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement