REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah artis perempuan disebut menerima dana atau barang dari tersangka kasus dugaan korupsi Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Munculnya sejumlah nama figur di dunia entertain itu mendapat sorotan dari media.
Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari, mengkhawatirkan munculnya nama-nama perempuan dalam kasus dugaan korupsi akan menimbulkan imbas lain. Apalagi ketika tidak adanya kejelasan status mengenai keterkaitan perempuan tersebut. "Bisa ada stigmatisasi men-downgrade perempuan," ujar dia dalam diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/2).
Menurut Eva, munculnya nama perempuan dalam kasus dugaan korupsi bisa menimbulkan penilaian lain di mata masyarakat. Karena itu, menurut dia, jangan sampai munculnya nama-nama perempuan ini hanya untuk memberikan sensasi dalam pusara kasus korupsi. Namun justru menjauhkan dari fokus persoalan yang ada. "Fokusnya dituntaskan. Jangan digantung hanya untuk dilempar (isunya), tapi tidak dilanjutkan sampai tuntas," kata dia.
Eva tidak mempersoalkan jika memang ada perempuan yang diduga terkait dengan tersangka kasus korupsi atau tindak pidana pencucian uang. Namun, menurut politisi PDI-Perjuangan itu, aparat penegak hukum seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mengusutnya sampai tuntas dengan pembuktian. Sehingga jika memang terlibat, menurut dia, perlu juga mendapat hukuman. "Mari tuntaskan jangan sampai kemudian berhenti pada pengumuman pihak diduga terlibat tapi terus hilang," ujar dia.
KPK memanggil beberapa artis untuk menjadi saksi terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang dengan tersangka Wawan. Yakni Jennifer Dunn dan Catherine Wilson. Jennifer sudah memenuhi panggilan itu pada Jumat. Sebelumnya, KPK menyita satu unit mobil Toyota Vellfire dari kediaman Jennifer yang diduga merupakan pemberian Wawan, Rabu lalu. Sementara terkait Catherine, KPK belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai keterkaitannya dengan kasus yang menjerat adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu.
Mengenai munculnya artis perempuan terkait kasus Wawan, Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, KPK harus menelusuri relasinya yang terjadi. Menurut dia, KPK perlu menemukan kaitan antara Wawan dengan nama artis yang disebut. Ia mengatakan, apa memang ada hubungan yang bersifat khusus atau relasi profesional berupa pekerjaan. "Supaya tidak ada prasangka buruk ke KPK. Suudzon ini bagian entertainment mengungkap kasus," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika