Ahad 16 Feb 2014 10:23 WIB

Penutupan Gunung Slamet tak Terkait Gunung Kelud

Rep: Eko Widianto/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gunung Slamet
Foto: yangkautau.blogspot.com
Gunung Slamet

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Otoritas aktivitas pendakian Gunung Slamet melalui pos pendakian Dusun Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, memutuskan untuk menutup sementara jalur pendakian tersebut.  

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Prayitno, menyatakan, penutupan sementara ini bukan disebabkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet terkait Gunung Kelud. ''Penutupan aktivitas pendakian ini, dilakukan karena kondisi cuaca di puncak Gunung Slamet sangat tidak bersahabat. Puncak gunung kerap terjadi hujan badai dan angin, sehingga dapat membahayakan keselamatan pendaki,'' kata Prayitno, Ahad (16/2).

Menurut dia, aktivitas vulkanik Gunung Slamet, berdasarkan laporan dari pos pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan Kabupaten Pemalang, masih aktif normal. Aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.428 meter dpl (di atas permukaan laut) dan menjadi gunung berdiameter terbesar di Jawa ini, tidak terpengaruh oleh peningkatan aktivitas Gunung Kelud di Jawa Timur.

Akibat badai yang kerap terjadi di puncak Slamet ini, sejumlah pendaki asal Yogyakarta yang melakukan pendakian pada Kamis (13/2), turun ke pos Bambangan pada Sabtu (15/2) dengan kondisi tubuh mengalami hipotermia. ''Untungnya para pendaki tersebut tidak sampai mengalami kondisi hipotermi yang parah. Setelah dirawat petugas medis, kondisi kesehatan beberapa pendaki tersebut sudah pulih seperti sedia kala,'' jelas Prayitno.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement