Ahad 16 Feb 2014 18:37 WIB

Letusan Kelud Membuat Maskapai Australia Mengubah Rute Penerbangan

Rep: Gita Amanda/ Red: Nidia Zuraya
Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.
Foto: Andreas Fitri/Antara
Upaya pembersihan mulai dilakukan sejumlah bandara yang terkena dampak letusan Gunung Kelud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, membawa banyak dampak. Satelit pelacak awan besar melaporkan, awan besar yang terbentuk dari abu dan sulfur dioksida menyebar di atmosfer.

Dikutip dari situs European Space Agency (ESA), Peneliti Udara dari Universitas Norwegia Fred Prata mengatakan, abu telah mencapai ketinggian penerbangan pesawat komersial. Hal ini menurut Prata merupakan bahaya signifikan untuk penerbangan.Akibat abu tebal tersebut, sejumlah bandara di Pulau Jawa ditutup dan beberapa penerbangan disejumlah wilayah dibatalkan.

"ESA dan mitranya mempertahankan untuk tetap konsisten memberikan peringatan satelit pada pihak berwenang, melalui Dukungan Layanan Kontrol Penerbangan (The Support to Aviation Control Service, SACS)," kata Prata.

Abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tak hanya mempengaruhi penerbangan dalam negeri. Tapi juga berimbas pada penerbangan di negeri tetangga Australia. Penerbangan maskapai Virgin Australia, harus membatalkan semua penerbangannya ke Bali, Phuket, Pulau Christmas dan Pulau Cocos.

Dilansir dari The Australian, sepuluh penerbangan termasuk diantaranya dari Sydney, Brisbane dan Perth dipaksa memutar arah di udara pada Sabtu (14/2). Juru bicara Virgin Australia mengatakan, terus memantau situasi cuaca dengan terus berkonsultasi pada Volcanic Ash Advisory Centre di Darwin dan Badan Meteorologi Bureau. Maskapai menyatakan, akan mulai kembali beroperasi normal sesegera mungkin.

Virgin Australia bukan satu-satunya yang terkena dampak abu vulkanik. Penerbangan Qantas QF41 rute Sydney-Jakarta dan QF42 untuk penerbangan sebaliknya juga sempat mengalami penundaan. Juru bicara Qantas mengatakan, sementara untuk penerbangan Australia-Singapura jalurnya diubah.

Juru bicara Jetstar Asia mengatakan, maskapai tersebut juga sempat membatalkan penerbangan Perth-Singapura. Sementara rute lain tak terganggu, dan terbang seperti biasanya. Manajer Volcanic Ash Advisory Centre, Darwin, Emile Jansons mengatakan abu berlevel tinggi telah mencapai stratosfer. Menurutnya, abu kemungkinan dapat bertahan di atmosfer selama beberapa hari.

Dikutip dari situs Meteorological Service Singapore, Badan Meteorologi Singapura dan Volcanic Ash Advisory Centre di Darwin menunjukkan abu vulkanik Gunung Kelud diperkirakan akan menyebar. Penyebaran terjadi di timur laut pada tingkat rendah (di bawah ketinggian 6 km), dan barat daya di tingkat yang lebih tinggi. Abu kemungkinan akan menyebar terbatas di Laur Jawa dan Samudera Hindia bagian timur, selama 48 jam ke depan. Kemungkinan abu juga akan mempengaruhi Singapura, namun diharapkan dalam level yang rendah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement