Ahad 16 Feb 2014 19:12 WIB

Banyak Anak Bumiputera Australia Derita Infeksi Telinga

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Survey Kesehatan Anak Bumiputera di Australia Barat (WAACH) menemukan satu dari lima anak Aborigin memililiki infeksi telinga. Sebanyak tujuh persen pengasuh atau orang tua melaporkan anak aborigin memiliki pendengaran yang tidak normal. Masalah ini dikaitkan sebagai salah satu penyebab  ketertinggalan pendidikan anak-anak bumiputera di Australia.

Selain hasil survey diatas, penyelidikan terbaru yang dilakukan oleh senat juga menemukan kalau jumlah  kasus penyakit telinga dan kehilangan pendengaran yang diderita anak-anak Aborigin merupakan yang tertinggi dibandingkan prevalensi di wilayah lain di dunia.

CEO dari Yayasan Earbus di Australia Barat,  Paul Higginbotham,  mengatakan ini merupakan masalah serius dan menghambat anak-anak bumiputera untuk mendapatkan pendidikan.

"Anak-anak Aborigin banyak menunjukan gejala penyakit telinga sejak usia dua minggu. Jika dirata-rata, dalam kurun waktu 5 tahun pertama dalam hidup mereka ada sekitar 32 bulan yang mereka lewatkan dengan menderita sakit infeksi telinga menengah. Karenanya ketika menginjak usia sekolah pendengaran mereka sudah berkurang,” papar Higginbotham.

Melihat kondisi ini menurut Higginbotham, pengobatan infeksi telinga dikalangan anak-anak Aborigin kemungkinan dapat memastikan jumlah kehadiran mereka di sekolah bisa didukung oleh pembelajaran bermakna.

"Menutup kesenjangan dalam kehadiran di sekolah adalah satu hal, tapi menutup celah dalam kesehatan telinga mereka juga upaya penting lain yang dibutuhkan, Masing-masing akan memberi manfaat yang berharga." tegas Higginbotham.

"Kita belajar untuk mendengarkan dan berbicara jauh sebelum kita belajar membaca dan menulis. Jadi infeksi telinga menengah ini dapat mempengaruhi keseimbangan anak, kemampuan  bahasa untuk bermain dengan anak-anak lain ....dan  itu mempengaruhi perkembangan otak mereka. Ini berdampak pada banyak hal,"  paparnya.

"Penyakit ini mencemari masa kecil anak-anak Aborigin," katanya lagi.

Penyakit telinga yang umum menyerang anak-anak adalah otitis media (OM) dimana organ telinga bagian dalam mereka terkena bakteri dan virus sehingga merusak gendang telinga. Dan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan timbulnya cairan di belakang gendang telinga, gendang telinga robek atau terluka dan telinga yang terinfeksi akan mengeluarkan nanah.

Kesenjangan pendidikan warga bumiputera

Dalam pidatonya di parlemen baru-baru ini, PM Tony Abbott menyampaikan pernyataan resmi pertamanya mengenai upaya pemerintah Australia  menutup kesenjangan antara warga bumiputera dengan warga pendatang di Australia. Dan hasilnya ternyata tidak terlalu baik.  Australia dinilai masih belum berada sepenuhnya berhasil memenuhi target yang penting seperti mengatasi kelemahan adat, memperbaiki angka harapan hidup di kalangan warga bumiputera, pendidikan dan pekerjaan.

Padahal anggaran miliaran dolar telah dihabiskan untuk menutup kesenjangan antara masyarakat adat pribumi dan non pribumi selama puluhan tahun. Dengan hasil yang tidak konsisten ini, Abbott menyatakan ia akan memfokuskan upaya pemerintah pada sektor  pendidikan masyarakat bumiputera.

Salah satunya adalah dengan  menambahkan tujuan baru untuk menutup kesenjangan kehadiran di sekolah dalam lima tahun ke depan. Dengan harapan semua anak bumiputera akan pergi ke sekolah setiap hari.

"Kami semua bersemangat untuk menutup kesenjangan tetapi semua ditakdirkan untuk gagal sampai kita mencapai target yang paling dasar bahwa setiap anak akan bersekolah setiap hari," kata Tony Abbott di Parlemen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement