Senin 17 Feb 2014 18:18 WIB

Pusat Vulkanologi Pasang Pemantau Lahar Kelud

 Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)
Aktivitas material vulkanik Gunung Kelud pasca meletus di kawasan jembatan aliran lahar sekitar 3 km dari puncak letusan Gunung Kelud di kawasan Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Ahad (16/2). (Antara/Rudi Mulya)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memasang alat pemantau lahar di lereng Gunung Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Alat seismometer sedang dalam pemasangan di sungai Bladak dan sungai Konto Kediri," kata Kepala PVMBG, Hendrasto, selepas mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di posko pengungsian Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Senin.

Hendrasto mengatakan alat yang dipasang di dua sungai itu bukan sebagai pengganti alat pencatat gempa di sekitar Gunung Kelud."Fungsinya juga berbeda. Alat untuk mengamati gempa tersendiri, alat lain untuk mengamati lahar juga ada sendiri," katanya.

Hendrasto mengatakan letusan Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam memuntahkan sekitar 30 juta meter kubik material vulkanik di atas lereng gunung."Kalau di wilayah sekeliling Gunung Kelud termasuk Kediri, material yang keluar mencapai lima hingga 10 juta meter kubik," katanya.

Sementara, Kepala Pusat Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, mengatakan Gunung Kelud akan kembali menjadi gunung berapi bertipe eksplosif setelah letusan pada Kamis.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement