Senin 17 Feb 2014 19:40 WIB

Ini Lho Senjata Pembunuh Biologis Nazi

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Joko Sadewo
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria
(Illustrasi) Nyamuk Anophles, penular Malaria

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Pemerintah Nazi di masa Perang Duni II diketahui pernah merencanakan perang biologis lewat cara yang tidak lazim untuk menghabisi lawan-lawannya.

Penelitian terbaru mengungkap, para ilmuwan Nazi telah merancang skenario serangan menggunakan nyamuk malaria ke Kamp Konsentrasi Dachau. Sejumlah berkas yang diperoleh dari arsip di Institut Entomologi membeberkan, pemerintah Nazi meneliti cara untuk membuat nyamuk Anopheles bisa tetap bertahan hidup di luar lingkungan alami mereka.

“Penelitian mereka diarahkan untuk mengetahui seberapa besar peluang serangga penghisap darah itu bisa dijatuhkan pada target musuh,” tutur Dr Klaus Reinhardt, akademikus dari Universitas Tuebingen yang memeriksa dokumen tersebut, seperti dilansir dari World Bulletin, Senin (17/2).

Ia menambahkan, para ilmuwan Nazi berhasil meneliti satu jenis nyamuk tertentu yang dapat hidup tanpa makanan dan air hingga empat hari. Hal ini kemudian semakin menguatkan keyakinan bahwa pemerintah Nazi lantas mencari cara untuk menjatuhkan binatang-binatang kecil pembawa malaria itu ke wilayah yang ditempati penduduk.

“Dengan begitu, nyamuk-nyamuk tersebut dapat menginfeksi orang sebanyak mungkin.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement