Senin 17 Feb 2014 22:09 WIB

Presdir PKPU Datangi Korban Gunung Kelud

Rep: Hannan Putra/ Red: Maman Sudiaman
Bantuan PKPU
Foto: Dok/PKPU
Bantuan PKPU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana erupsi Gunung Kelud menjadi perharian serius Lembaga Kemanusiaann PKPU. Tak urung, Presiden Direktur PKPU Agung Notowiguno bersama Direktur Program PKPU Rully Barlian datang langsung ke lokasi bencana dan pengungsian, Senin (17/2).

Agung tiba di Bandara Abdurahman Saleh Malang pukul 12.30 WIB disambut Tim Indonesia Peduli Sukismo, Amir Mutar dan Ketua Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Haryono. Selanjutnya rombongan bergerak menuju Pos PKPU Malang di Dukuh Bunder, Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Setiba di lokasi,  Agung dan rombongan langsung menyapa para korban gunung kelud yang berada di dukuh Bunder yang terpusat di Masjid Indonesia. Tak ketinggalan turut mendampingi para relawan PKPU yang bertugas di posko ini. Pada acara temu warga pengungsi dengan PKPU di Masjid Indonesia, turut hadir Kepala Desa Tawangsari Imron, kepala takmir masjid indonesia Mujiono dan di isi cerama agama oleh KH. Abdul Wahid Al Gozali alias Gus Wahid Pimpinan Pondok Pesantren Assalam Singosari - Malang.

"Bersabar itu kunci bagi warga yang tertimpa musibah, karena di balik musibah ini pasti ada hikmah-nya," kata Agung Notowiguno.

Rombongan juga akan mendatangi  pos-pos dan para relawan PKPU yang bertugas dalam penanggulangan bencana gunung Kelud.Hasil asessement tim rescue PKPU, Jalur Kediri Malang, Kec Selorejo, Kab Malang rusak berat akibat hujan pasir letusan Gunung Kelud. Kondisi rumah warga di Dusun Kebonredjo, Kecamatan Kepung, Kediri sebagian besar hancur akibat terpaan debu vulkanik.

Bahkan Dusun Paran Agung, Desa Marga Mulya merupakan daerah terisolir dengan ketebalan pasir di atap rumah mencapai 5-15 cm. Di desaa ini  banyak atap rumah warga yang hampir roboh dan sudah roboh. Warga membutuhkan makanan, air bersih dan genteng atau terpal yang dapat digunakan menjadi atap sementara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement