REPUBLIKA.CO.ID, BITOYE -- Saat akhirnya tiba di perbatasan Chad, Muslim Republik Asia Tengah (CAR) yang kelelahan mengalami cedera serius. Mereka kelaparan dan sakit.
Di Bitoye, yang berada sekitar 10 kilometer dari perbatasan CAR, para pengungsi berteduh di bawah pohon mangga. koordinator program darurat Médecins Sans Frontières (MSF) Anthony Thouvenin mengatakan selama tiga hari sudah terdapat 19 anak-anak yang menderita kurang gizi akut.
"Penyakit utama yang menyerang adalah malaria, diare dan infeksi pernafasan. Sepanjang jalan, pengungsi berdesakan di truk hingga ada yang terjatuh dan patah tulang," kata Thouvenin, seperti dilansir On Islam, Senin (17/2).
Satu-satunya rumah sakit terdekat berjarak 2,5 jam perjalanan dari Bitoye. Rumah sakit itu dipadati pengungsi. Pasien yang datang terpaksa ditempatkan di luar ruangan, di bawah pohon.
Selama beberapa minggu terakhir, ribuan Muslim sipil yang ketakutan melarikan diri untuk menyelamatkan hidup mereka dari usaha pembunuhan, penjarahan dan pelecehan seksual oleh milisi bersenjata dari mayoritas Kristen di kota itu. Amnesty International mengatakan ada upaya pembersihan etnis Muslim.