REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Satuan Kerja Pengelola Jalan Nasional (Satker PJN) Kementerian Pekerja Umum (Kemen PU), melaporkan sedikitnya 20 gorong-gorong yang ada di sepanjang jalur pantura Cikampek-Pamanukan, Jawa Barat, telah berusia uzur dan rawan ambrol. Sehingga, berdampak pada kerusakan konstruksi jalan utama tersebut.
"Dampaknya, bisa membuat jalan amblas serta berlubang cukup besar," ujar Tirta Agus, Pengawas Rutin Satker PJN Cikampek-Pamanukan, kepada Republika, Selasa (18/2).
Sejak dua bulan terakhir, lanjut Tirta, sudah ada dua kasus kejadian gorong-gorong ambrol. Pertama, yang terjadi di Desa Mandalawangi, Kecamatan Sukasari. Kejadiannya, Januari lalu. Gorong-gorong ambrol itu, menyebabkan jalan pantura dari Cirebon menuju Jakarta amblas sedalam tiga meter dengan lebar delapan meter. Akibatnya, arus lalu lintas macet parah sampai berhari-hari.
Kemudian, kejadian gorong-gorong ambrol pada Ahad malam (16/2) kemarin. Beruntung, kejadian itu tak menyebabkan konstruksi jalan amblas. Namun, mengakibatkan jalan pantura berlubang dengan diameter satu kali setengah meter dengan kedalaman sekitar tiga meter.
Gorong-gorong yang ada di pantura ini, memang sudah selayaknya di ganti. Sebab, usianya sudah tua. Lebih dari 20 tahunan. Selain sudah tua, gorong-gorong itu tak lagi mampu menanggung beban tonase kendaraan yang melintasi pantura setiap saat.
"Jadi, ketika gorong-gorong itu tersapu banjir, maka rawan ambrol," jelasnya