Selasa 18 Feb 2014 10:58 WIB

Tentara Pembebasan Suriah Pecat Kepala Militernya

Rep: Gita Amanda/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.
Foto: AP/Khalil Hamra
Pemberontak Tentara Pembebasan Suriah (FSA) saat latihan militer di kawasan Idlib, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS-- Tentara Pembebasan Suriah (FSA), memecat kepala militernya Salim Idriss. Idriss selama ini dianggap 'tidak efektif' dan kurang berpengalaman dalam pelaksanaan operasi militer.

Dalam sebuah siaran video di internet pada Ahad (16/2), koalisi oposisi tersebut mengatakan dewan militer telah mumutuskan memberhentikan Idriss. Mereka kemudian menggantinya dengan Brigadir Jenderal Abdel-ilah Albashir.

Kolonel Qassem Saadeddine mengatakan, keputusan tersebut diambil melihat adanya kelumpuhan dalam komando militer beberapa bulan terakhir. Sebuah sumber lain di dalam oposisi mengatakan pada AFP, Idriss menghadapi kritik atas kegagalannya di medan perang.

Aljazirah melaporkan, Dewan Militer Agung menyatakan Idriss tak efektif dan tak memiliki pengalaman militer untuk menjalankan operasi di lapangan. Mereka juga menyatakan, Idriss memiliki hubungan buruk dengan pasukan pemberontak lain yang berjuang di lapangan.

Restrukturisasi kepemimpinan militer FSA dimaksudkan untuk meningkatkan semangat di tubuh FSA. FSA sebelumnya merupakan oposisi bersenjata terkuat di Suriah, namun sekarang semakin terpinggirkan oleh kelompok-kelompok saingan.  Pada Desember lalu, Amerika Serikat dan Inggris bahkan menghentikan bantuan non-mematikannya untuk FSA. Ini menjadi pukulan besar bagi kelompok tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement