Selasa 18 Feb 2014 15:31 WIB

Timwas Century: Boediono Harus Jelaskan Keterlibatan SBY

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Komisi Hukum DPR RI, Syarifudin Sudding
Foto: tahta aidilla/republika
Anggota Komisi Hukum DPR RI, Syarifudin Sudding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi III DPR, Syarifudin Sudding mengatakan kehadiran Wakil Presiden, Boediono dalam rapat Tim Pengawas Bank Century Timwas Century sangat penting. Boediono diharapkan bisa memberi penjelasan soal keterlibatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai penanggung jawab Lembaga Penjamin Simpangan (LPS) terkait aliran dana Bank Century.

"Siapa yang sebenarnya bertanggung jawab. Apakah Boediono tahu aliran dana itu ke Presiden SBY?" kata Sudding kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (18/2).

Politisi Partai Hanura ini menyatakan Timwas Century perlu mendalami pendapat Boediono soal tanggung jawab LPS dalam kasus Bank Century. Sebab menurutnya, sesuai Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), penanggungjawab LPS adalah presiden. "Yang bertanggung jawab adalah presiden. Apakah Boediono mau bertanggung jawab sendiri?" ujarnya.

Sudding menyayangkan kabar surat penolakan hadir Boediono di rapat Timwas Century. Menurutnya Timwas Century berwenang memanggil paksa Boediono. "Jangan sampai Pak Boediono dipanggil paksa karena tak penuhi undangan Timwas Century," jelasnya.

Sudding menambahkan, Timwas Century berharap Boediono bisa bersikap negarawan. Boediono sebagai pejabat mesti memberi contoh yang baik kepada warga negaranya. "Mudah-mudahan Boediono tunjukkan sikap negarawan. Sebagai pejabat publik, Boediono harusnya menunjukkan contoh dan teladan," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement