REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Candi Borobudur segera dibuka untuk aktivitas kepariwisataan dengan area terbatas di zona II, mulai Rabu (19/2), setelah sebagian tempat dibersihkan dari abu vulkanik Gunung Kelud, kata Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur Bambang Irianto.
"Mulai besok pagi, Rabu (19/2), dibuka di fasilitas taman," katanya di Borobudur, Selasa.
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan warisan peradaban dunia dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra ditutup untuk kegiatan wisata sejak Jumat (14/2) karena terkena abu vulkanik letusan Gunung Kelud, Kediri, di Jawa Timur.
Balai Konservasi Borobudur dengan dukungan relawan berasal dari berbagai kalangan, hingga saat ini masih berupaya membersihkan bangunan candi dan pelataran di zona I dari abu vulkanik.
Bambang menjelaskan bahwa pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas wisata di zona II TWCB, antara lain Museum Kapal, Museum Karmawibangga, dan audio visual.
"Pengunjung bisa berfoto dengan latar belakang Candi Borobudur dari panggung terbuka Aksobya, yang selama ini menjadi tempat pementasan sendratari Mahakarya Borobudur," katanya.
Pihaknya mengeluarkan kebijakan menurunkan tiket masuk TWCB dari yang biasanya Rp30.000 untuk wisatawan umum menjadi Rp20.000, pelajar dan anak yang biasanya Rp12.500 menjadi Rp9.000, dan wisatawan mancanegara yang biasanya 20 dolar Amerika Serikat menjadi 14 dolar AS.
"Kebijakan penurunan tarif tiket itu, berlaku sampai kondisi Candi Borobudur pulih sepenuhnya dan pengunjung bisa naik ke candi," katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan BKB terkait dengan perkembangan penanganan abu vulkanik yang menimpa Candi Borobudur untuk memutuskan membuka area kegiatan wisata Borobudur menjadi lebih luas lagi.
"Yang jelas kami harus bertahap membuka area wisata di Candi Borobudur. Mudah-mudahan nanti Kamis (20/2), pengunjung bisa sampai di pelataran," katanya.
Pihaknya juga melakukan promosi kepariwisataan Candi Borobudur setelah terkena abu vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur.
Berdasarkan informasi dari pihak pemasaran wisata Candi Borobudur, katanya, kalangan agen wisata telah menyatakan akan membawa para tamu untuk berkunjung ke candi Buddha terbesar di dunia itu.
"Selain itu, dalam satu dua hari ini, juga akan ada 200 wisman yang akan datang, juga tamu wisman yang menggunakan kapal pesiar," katanya.
Pihaknya juga mempromosikan wisata Borobudur setelah diterpa abu vulkanik Gunung Kelud melalui media massa, jejaring sosial, dan kunjungan promosi ke berbagai daerah lainnya.
Kepala BKB Marsis Sutopo mengatakan upaya petugas bersama relawan membersihkan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Kelud dilakukan secara bersama-sama, mulai dari bagian stupa induk dan pelataran.
"Supaya bisa segera dibuka untuk kunjungan wisata. Hari ini (18/2) di pelataran mulai dibersihkan. Besok (19/2) disemprot dengan air, sehingga kami perkirakan wisatawan bisa naik hingga pelataran mulai Kamis (20/2)," katanya.
Ini, katanya, peristiwa berharga sehingga pihaknya bisa memberi kesempatan wisatawan menyaksikan Borobudur yang terkena abu vulkanik. "Karena ini bisa menjadi sarana pembelajaran tentang pelestarian cagar budaya," katanya di sela memantau para petugas dan relawan membersihkan bagian stupa candi dari abu vulkanik pada Selasa.