REPUBLIKA.CO.ID, HAGALLAT -- Seorang bocah berusia empat tahun ditemukan terpisah dari keluarganya di daerah terpencil di Hagallat, perbatasan Suriah-Yordania, oleh staff badan pengungsi PBB. Ia terpisah saat menyebrangi daerah tersebut untuk mengungsi bersama orang tuanya.
Kepala badan pengungsi PBB UNHCR di Yordania Andrew Harper yang melihat bocah tersebut, langsung mengunggah foto Marwan ke situs jejaring Twitter. Kicauannya tersebut langsung menarik respons banyak pengguna lain.
Harper mengatakan, melihat pengungsi yang menyeberangi wilayah Hagallat mungkin menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, terlihat memiliukan kala, Marwan yang nampak kebingungan berjalan sendiri menyeberangi perbatasan diantara pengungsi lain.
"Sebagian besar kelompok pengungsi yang didominasi ibu-ibu biasanya membawa anak-anak dan harta benda mereka dari Suriah," katanya seperti dilansir BBC News, Selasa (18/2).
Harper mengatakan, Marwan kembali bertemu dengan ibunya sekitar 10 menit setelah ia mengambil foto Marwan yang berjalan sendiri. Pada Selasa, Harper mengunggah foto Marwan yang berada di belakang sekelompok pengungsi saat ditemui oleh staf UNHCR. "Ia terpisah, tapi dia tak sendirian," tambah Harper.
Menyeberangi perbatasan merupakan saat-saat yang mengkhawatirkan bagi anak-anak dan keluarga mereka. Trauma akan kehidupan yang hancur di Suriah membayangi perjalanan mereka.Sebagian besar pengungsi menyeberang di Hagallat bahkan tak tahu akan kemana. Mereka umumnya datang dari Homs dan al-Quaryatayn.
Menurut Harper, tak menutup kemungkinan Marwan berasal dari daerah tersebut. "Dia adalah salah satu dari sekitar 1.000 orang yang menyeberang ke Yordania pada hari itu saja," ungkapnya.
Saat ini ada sekitar 600 ribu pengungsi Suriah terdaftar di UNHCR Yordania. Ini merupakan bagian dari estimasi 2,4 juta di seluruh wilayah secara keseluruhan.