REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak bisa berkutik menghentikan keberadaan bemo. Salah satu cara menghapus kendaraan roda tiga itu adalah menawarkan sopir bemo menjadi sopir Transjakarta.
"Kalau saja sopir mau pindah jadi sopir busway, kita izinin. Gajinya lebih gede kok," kata Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/2).
Ahok, begitu ia biasa disapa mengungkapkan Badan Layanan Umum Transjakarta membutuhkan sekitar 1.531 sopir. Bulan ini saja, Transjakarta menerima sopir untuk 346 unit bus yang baru. Ahok berkata, gaji sopir bus Transjakarta saat ini sudah 3,5 kali Upah Minimum Provinsi (UMP) untuk sopir bus gandeng khusus operator Damri dan sopir bus sedang dua kali UMP.
Namun Ahok mengakui pihaknya membiarkan bemo hilang secara alami. "Kita enggak bisa ngabisin mereka semua, mereka masih beroperasi kok di Benhil dan Pasar Baru," kata dia.
Wagub 47 tahun itu berkata pihaknya tidak melarang bemo beroperasi. "Biar mereka hilang secara alami saja. Walaupun butuh waktu lama, tapi nanti orang akan pindah ke busway kalau bus-nya sudah banyak dan bagus," katanya.
Namun, ia melanjutkan, Pemerintah DKI Jakarta berusaha mendorong masyarakat meninggalkan bemo dengan memperbaiki layanan bus Transjakarta.