REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku berniat mencari investor lain untuk membangun monorel apabila PT Jakarta Monorail (JM) tidak sanggup mengerjakan proyek tersebut.
"Jadi, kalau PT JM akhirnya menyatakan tidak sanggup melanjutkan pembangunan monorel, maka terpaksa kita harus cari investor lain," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, investor lain tersebut dibutuhkan agar mega proyek pembangunan transportasi massal berbasis light rel transit (LRT) tersebut tidak berhenti di tengah jalan. "Jadi, kalau nanti sewaktu-waktu ada investor lain yang tertarik dengan proyek ini, maka kita akan langsung menjalin kerja sama dengan investor tersebut. Langsung, tidak tunggu-tunggu lagi," ujarnya.
Nantinya, dia menuturkan perjanjian kerja sama yang akan dijalin dengan investor tersebut bersifat mengikat, sehingga pihak investor tidak dapat semena-mena memutuskan perjanjian tersebut.
"Pada intinya, hanya investor yang benar-benar serius dan memiliki kemampuan finansial yang tinggi yang dapat menjalankan proyek ini. Perjanjian kerja sama pun akan kita buat sedemikian rupa agar mengikat," tuturnya.
Sampai dengan saat ini, proyek pembangunan monorel masih menjadi tanggung jawab PT Jakarta Monorail bersama dengan investor Ortus Holdings Limited.
Transportasi berbasis rel itu kelak akan memiliki dua jalur, yakni Jalur Green Line (Semanggi-Casablanca-Kuningan-Sudirman-Karet-Semanggi) dan jalur Blue Line (Kampung Melayu-Casablanca-Karet-Tanah Abang-Roxy-Mall Taman Anggrek). Diharapkan, monorel sudah dapat beroperasi mulai 2016.