Rabu 19 Feb 2014 01:26 WIB

Kecamatan Ngantang Paling Parah Terkena Dampak Erupsi Gunung Kelud

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
 Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)
Kondisi Desa Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2), yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud. (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian akibat erupsi Gunung Kelud mencapai Rp 329 miliar. Prediksi tersebut meliputi kerugian di areal perumahan dan lahan pertanian.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang hingga kini masih melakukan pendataan kerusakan pascabencana. Sementara ini, kerugian yang ditaksir akibat erupsi tersebut mencapai Rp 392,66 miliar.

“Wilayah yang paling parah terkena dampak erupsi di Kab Malang adalah di Kecamatan Ngantang dan Kasembon,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (18/2).

Kerusakan bangunan meliputi rumah 3.782 unit, kantor bangunan pemerintah 20 unit, prasarana pendidikan 251 unit, prasarana kesehatan 9 unit, tempat ibadah 36 unit, dan kerusakan sarana air bersih 8.095 m3.

Sedangkan, kerusakan lahan pertanian terdapat lahan pertanian sawah seluas 5.146 ha, lahan pertanian kebun 1.792 ha, dan tanaman serta buah-buahan 260.060 pohon. Ternak sapi perah sebanyak 25.290 ekor.

“Namun, belum ada laporan mengenai adanya jumlah sapi yang mati akibat erupsi di Malang. Hanya terganggu produksi susunya,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement