REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA-- Bencana tanah longsor sempat menutup ruas jalan yang menghubungkan Kota Purbalingga dan Pemalang. Longsor terjadi di dua tempat, Desa Selaganggeng dan Desa Mangunegara, Kecamatan Mrebet, Purbalingga. Kejadian berlangsung Selasa (18/2) petang, saat turun hujan lebar di wilayah tersebut.
Meski demikian, setelah Pemkab Purbalingga mengerahkan sejumlah alat berat, lalu lintas di jalan tersebut, pada Selasa malam, sudah bisa dibuka kembali. Namun untuk melintas lokasi longsor, kendaraan harus antri satu per satu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Priyo Satmoko mengatakan, pihaknya menerima informasi bahwa ruas jalan jalan tersebut Selasa (18/2) menjelang Maghrib. ''Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mengirimkan sejumlah personil berikut mobil pemadam kebakaran dan kendaraan alat berat,'' jelasnya.
Untungnya, meski longsor terjadi di dua tempat, namun volume timbunan tanah yang menutupi jalan tidak terlalu banyak. ''Setelah dilakukan pengerukan dan penyemprotan dengan mobil pemadam, jalur itu sudah bisa dilalui lagi pada pukul 20.00 WIB,'' jelasnya.
Kemacetan panjang, sempat mewarnai lalu lintas di ruas jalan tersebut. Tidak hanya kendaraan yang hendak melakukan perjalanan dari Purbalingga ke Pemalang saja, namun juga warga yang dari Purbalingga menuju Bobotsari.
Sebagian kendaraan kecil, banyak yang akhirnya berbalik dan mencari jalan alternatif karena tidak sabar menunggu penanganan longsor. Tidak Namun sebagian kendaraan besar seperti truk dan bus, tetap menunggu penanganan.
''Alhamdulillah, pagi ini sudah lancar lagi. Semua kendaraan sudah bisa melintas,'' kata Priyo.