REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kartu merah yang diterima Martin Demichelis menjadi awal mimpi buruk Manchester City di laga debutnya pada ajang fase knock-out Liga Champions, Rabu (19/2) dini hari WIB. Gol penalti Lionel Messi dan Daniel Alves mengantarkan Barcelona melumpuhkan The Citizens di Stadion Ettihad pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Pelatih City, Manuel Pellegrini, menilai, hasil dari laga ini bukan ditentukan oleh perbedaan kualitas kedua tim. Tapi lebih kepada keputusan wasit. Pelatih asal Cile itu merujuk kepada keputusan wasit yang kerap menguntungkan Barcelona di sepanjang laga. Puncaknya adalah kartu merah yang diterima Demichelis, yang akhirnya membawa Barcelona unggul.
Kendati begitu, kapten Manchester City, Vincent Kompany, mengakui, timnya tidak menampilkan permainan terbaik mereka. Bahkan, City dianggap tampil terlalu gugup dan tidak berani untuk mencoba mengendalikan permainan. ''Saat laga masih berjalan dengan 11 orang lawan 11, kami mungkin menunjukkan terlalu banyak rasa hormat, dan mereka berhasil mengambil kesempatan itu,'' kata Kompany kepada ITV.
Meski tertinggal dua gol di laga kandang, namun bek asal Belgia itu tetap yakin timnya masih memiliki peluang untuk lolos ke babak delapan besar saat melakoni leg kedua di Stadion Camp Nou, 12 Maret.
''Kami masih memiliki peluang untuk bisa meraih hasil bagus di leg kedua, asal tidak terlalu banyak dianggap membuat pelanggaran. Dalam laga itu terlalu banyak pelanggaran yang dianggap keras, padahal saat di Liga Primer Inggris, pelanggaran itu biasa saja,'' tutur Kompany.