Rabu 19 Feb 2014 16:11 WIB

Sebanyak 15 Ribu Rumah Rusak Akibat Erupsi Kelud

Rep: Nur Aini/ Red: Bilal Ramadhan
Rumah Rusak (Ilustrasi).
Foto: IST
Rumah Rusak (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI-- Erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri membuat 15.717 rumah warga rusak. Pemerintah setempat akan menyiapkan Rp50 miliar untuk membantu rekonstruksi rumah rusak. Data dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kabupaten Kediri, Rabu (19/2), mencatat rumah rusak berada di empat kecamatan yakni Kecamatan Puncu, Kepung, Ngancar, dan Plosoklaten.

Rumah rusak berat tercatat mencapai 6.024 unit. Sebanyak 4.605 rumah rusak sedang dan 5.088 rumah masuk kategori rusak ringan. Sebagian besar rumah rusak berat berada di Kecamatan Puncu yang mencapai 3.488 unit. Sementara rumah rusak sedang mencapai 937 unit dan tidak ada rumah yang hanya rusak ringan. Rumah rusak berada di tiga desa yakni Puncu, Asmorobangun, dan Satak.

Di Kecamatan Kepung, rumah rusak berat tercatat 2.288 unit dan sedang sebanyak 318 unit. Rumah rusak tersebar di Desa Kebonrejo, Desa Kampungbaru, dan Desa Besowo. Sementara di Kecamatan Ngancar, rumah rusak berat sebanyak 143 unit di 10 desa. Rumah rusak sedang sebanyak 3.350 unit dan rusak ringan sebanyak 5.088 unit.

Di Kecamatan Plosoklaten, rumah rusak berat sebanyak 105 unit. Rumah yang rusak tersebut berada di Desa Wonorejo Trisulo, Desa Sepawon, dan Desa Jarak. Rumah rusak sedang dan ringan tidak ada. Kepala Satlak PB Kabupaten Kediri, Masykuri mengatakan pihaknya sudah mengajukan anggaran perbaikan rumah warga sebesar Rp 50 miliar.

Selain itu, pemerintah telah menyediakan 12 ribu semen dan 12 ribu genteng untuk perbaikan rumah warga. Anggaran untuk penanganan bencana Gunung Kelud dari Kabupaten Kediri sebelumnya hanya disiapkan Rp2 miliar. Terkait banyaknya rumah rusak, Masykuri mengatakan bantuan ke warga diminta tidak berbentuk uang. Bantuan dinilai akan lebih bermanfaat jika berupa bahan bangunan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement