REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri (PM) sementara Thailand Yingluck Shinawatra tidak muncul bekerja di Kantor Sekretaris Tetap Pertahanan, Rabu (19/2). Ia "menghilang" untuk menghindari peningkatan ketegangan karena gedung itu dikepung pengunjuk rasa penentang pemerintah.
Mayor Jenderal Surachart Jitjang, kepala Humas Kantor Menteri Pertahanan,mengatakan kepada media bahwa ketidakhadiran Yingluck karena khawatir penampilan di balai sidang Muang Thong Thani dapat memicu kekerasan dan memengaruhi penduduk setempat di daerah tersebut.
Pengunjuk rasa Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC) dari semua lokasi unjuk rasa di Bangkok tiba di kantor sekretaris tetap pertahanan Rabu pagi untuk mengencangkan tekanan kepada perdana menteri sementara yang diperangi. Namun demikian para pengunjuk rasa dilarang memasuki tempat tentara.
Mengenai seruan pengunjuk rasa untuk militer tidak mengizinkan Yingluck memasuki kantor sementaranya, Mayor Jenderal Surachart mengatakan tentara harus mengatur ruang kantor untuk perdana menteri sementara karena dia juga menjabat sebagai menteri pertahanan sementara.
Surachart mengatakan bahwa para personil militer dinyatakan masih bekerja seperti biasa. Meskipun tidak ada Yingluck. Surachart meminta masyarakat untuk bertindak ekstra hati-hati sementara di luar banyak seperti paku ditemukan berserakan di Jalan Cheang Wattana Rabu pagi untuk menghalangi pelaksanaan tugas pemerintah.