Oleh: Nashih Nashrullah
Di bawah pemerintahannya, Yaman menjadi negara yang kuat.
Kisah kesuksesan Sultan Sayf al-Islam Mujahid Ali bin al-Muayyad Hizbir memimpin Yaman selama 724-765 Hijriyah, menyisakan sebuah fakta tentang kehebatan sosok ibu yang sukses mencetak keturunan andal.
Ia adalah Ad al-Udar al-Karimah Syihabuddin Shalah. Seorang Ratu yang memimpin di Yaman. Dia mengambil alih kekuasaan sementara selama 14 bulan.
Ketika itu, anaknya harus pergi berperang bergabung dengan pasukan tentara untuk melindungi Mesir. Meski hanya satu tahun, kepiawaian Sang Ratu patut diakui dalam politik dan pemerintahan.
Al-Udar dikenal sebagai Lord Lady of Pity. Kasih sayangnya terhadap rakyatnya sangat besar, terutama bagi warga yang miskin. Dia selalu menyempatkan waktunya setiap hari untuk mengunjungi rakyatnya. Dia melakukan kunjungan ke setiap rumah warganya yang membutuhkan.
Sambil berkunjung, al-Udar selalu memberikan hadiah sehingga beban berat yang dialami oleh rakyatnya akan berkurang karena merasa bahagia dikunjungi oleh ratunya. Sifat dermawan dan simpatinya telah dikenal di seluruh negeri. Bahkan, al-Udar tak jarang mendengarkan curahan hati rakyatnya sepanjang hari.
Saat kepemimpinannya berlangsung, dia terus membuat aturan agar selalu diadakan kegiatan amal. Sesuai instruksinya, kegiatan amal itu harus dilakukan secara merata tidak hanya di satu daerah, tetapi juga seluruh negeri.
Pelindung agama
Selain jiwa sosialnya yang sangat tinggi, al-Udar dikenal sebagai pelindung agama dan pendidikan. Saat memimpin, dia terus melakukan pembangunan sekolah dan masjid.
Dia berharap rakyat yang dipimpinnya sejahtera dan tidak ada yang menderita kemiskinan. Selain jiwa sosialnya yang tinggi, al-Udar memiliki keahlian dalam politik dan pemerintahan.
Hal itu ditunjukkan olehnya ketika membuat aturan agar pemerintahan dari bawah hingga atas harus memiliki administrasi yang tertib sehingga tidak terjadi penyelewengan keuangan dan penyalahgunaan fasilitas negara.
Selain itu, al-Udar juga membuat sistem pengamanan internal. Sistem keamanan tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi juga dikombinasikan dengan sistem administrasi yang dilakukan sebelumnya sehingga pemerintahan pun tertata dan teratur.
Al-Udar ketika itu hidup dalam masa Dinasti Bani Rasul. Pada masa itu memang Yaman memiliki politik, ekonomi, dan budaya yang kuat dan mandiri. Yaman menjadi negara yang terkuat dalam era Muslim pada abad pertengahan. Dinasti tersebut paling lama eksis sebelum akhirnya tumbang oleh dinasti lainnya.
Kerajaan pada zaman itu telah ahli dalam bidang intelektual. Tidak heran jika al-Udar mampu mengelola pemerintahan dengan apik karena mereka telah menguasai ilmu astrologi, kedokteran, pertanian, linguistik, dan undang-undang.
Mereka telah banyak membangun tidak hanya sekolah dan masjid, tetapi juga memperbanyak pembangunan rumah, benteng, jalan, dan saluran air. Bahkan, madrasah pun berkembang di setiap sudut kota. Proyek pembangunan pun berkembang hingga ke Makkah.
Meskipun hanya 14 bulan, cukup banyak bagian dari pemerintahan yang diubahnya menjadi lebih baik. Tidak lama saat tampuk kepemimpinannya dikembalikan pada anaknya, al-Udar pun wafat pada 762 H/ 1360 M.