REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA, Rabu (19/2), mengutuk serangan bom di dekat sekolah yang dikelola badan tersebut di wilayah selatan Suriah. Serangan menewaskan 18 orang, termasuk lima anak-anak.
Komisioner Jendral UNRWA, Filippo Grandi, mengatakan terkejut dan marah atas kematian di Muzeirib di Provinsi Daraa itu.
Badan tersebut mengatakan 18 orang tewas termasuk lima anak-anak dalam serangan itu. Sementara, 20 lainnya cidera termasuk dua anak-anak yang kehilangan anggota tubuh.
"Saya harus menyatakan kebencian saya terhadap pengabaian atas nyawa warga sipil dan hukum internasional," kata Grandi dalam sebuah pernyataan.
"Semua pihak dalam konflik harus menjamin bahwa warga sipil dan instalasi PBB dilindungi," katanya.
Saat ini terdapat 540 ribu pengungsi Palestina di Suriah. Sebagian besar diantaranya mengungsi karena konflik yang pecah di negara itu sejak Maret 2011.