Kamis 20 Feb 2014 02:42 WIB

Botswana Putuskan Hubungan dengan Korut

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un
Foto: AP PHOTO
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un

REPUBLIKA.CO.ID, GABORONE, BOTSWANA -- Negara di Afrika bagian selatan, Botswana, memutuskan hubungannya dengan Korea Utara setelah adanya laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini bahwa Korut melakukan pembunuhan massal, perbudakan serta menyebabkan kelaparan terhadap warganya.

Pemutusan hubungan itu langsung diberlakukan pada hari Rabu (19/2). "Pemerintah Botswana tidak ingin memiliki hubungan dengan sebuah pemerintahan yang terus-menerus memperlihatkan ketidakperdulian terhadap hak-hak asasi para warga negaranya," demikian bunyi sebuah pernyataan.

Sebelumnya pada tahun lalu, Botswana menghentikan kerjasama bilateral dengan Korea Utara "sebagai akibat dari ancaman yang ditimbulkan negara itu terhadap perdamaian dan keamanan internasional."

Keputusan Gaborone itu diambil setelah munculnya laporan keras oleh PBB yang menyebutkan secara rinci tindakan berupa "pembasmian, pembunuhan, perbudakan, penyiksaan, pemenjaraan, pemerkosaan, pengguguran kandungan secara paksa serta kekerasan-kekerasan seksual lainnya" di negara totaliter yang memiliki persenjataan nuklir itu.

"Botswana menyampaikan simpati yang paling dalam kepada rakyat Korea Utara, yang saat ini mengalami perlakuan yang tidak manusiawi di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement