Kamis 20 Feb 2014 04:03 WIB

Antisipasi Lahar Dingin Kelud, Pemkab Blitar Tinjau Sungai

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Damanhuri Zuhri
Warga menyaksikan aliran lahar dingin di tanggul Waduk Siman, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (19/2).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Warga menyaksikan aliran lahar dingin di tanggul Waduk Siman, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (19/2). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Jawa Timur Rabu (19/2), meninjau sungai-sungai di Blitar untuk mengetahui pergerakan lahar dingin Gunung Kelud di sungai yang mengalir ke Blitar.

Kepala Bagian Humas Pemkab Blitar Jony Setyawan mengatakan, pengecekan sungai-sungai dilakukan karena pekan ini hujan turun di Blitar.

Pemantauan hari ini (19/2) dilakukan di tiga sungai yang rentan terkena lahar dingin dari Gunung Kelud yaitu Sungai Bladak, Sungai Putih, dan Sungai Semut.

''Setelah kami meninjau sungai, aliran sungai yang mengarah ke Blitar ternyata tidak ada perubahan signifikan. Aliran lahar dingin Gunung Kelud mengarah ke barat dan utara yaitu Kediri dan Kabupaten Malang,'' katanya pada Republika, Rabu (19/2).

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat di wilayah aliran lahar supaya waspada dan menjauh dulu dari aktivitas di sekitar sungai.

Pihaknya juga sudah bekerjasama dengan camat-camat yang ada di Kabupaten Blitar dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar supaya terus mengingatkan warga.

''Kami akan terus melakukan upaya-upaya peninjauan maupun peringatan, apalagi hujan mulai turun di Blitar, sehingga ada kecenderungan terjadinya lahar dingin,'' ujarnya.

Pantauan Republika, tidak ada perubahan volume aliran sungai-sungai yang memiliki hulu Gunung Kelud yang menuju Blitar.

Meski demikian, hujan cukup deras terjadi di Blitar ini. Sehingga masyarakat harus waspada dan menghindari aktivitas di sekitar sungai seperti mencuci hingga mandi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement