Kamis 20 Feb 2014 11:31 WIB

Jalan Hidup Salikin: Dunia Mimpi-Mukasyafah (3)

Ilustrasi
Foto: Artsytime.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Orang yang mencapai mukasyafah memiliki banyak keutamaan. Selain mampu memahami sejumlah rahasia Allah SWT, juga biasanya diberi kemampuan untuk melakukan sesuatu yang “luar biasa” (khariq li al-'adah) yang tidak bisa dilakukan orang-orang biasa.

Perbuatan “luar biasa” itu biasa disebut dengan karamah. Para wali yang rata-rata sudah mencapai tingkat mukasyafah bisa melakukan sesuatu yang bersifat ajaib atas izin Kekasihnya, yaitu Allah.

Beberapa contoh mukasyafah bisa dilihat dari sejumlah pengalaman orang-orang dekat Tuhan sebagai berikut:

1. Ketika Nabi Muhammad SAW transit di Masjid Aqsha Yerussalem, ia diminta oleh kaum kafir Quraisy menjelaskan berapa jumlah tiang Masjid Aqsha sepulangnya dari perjalanan Isra Mi’raj.

Ketika Nabi berkonsentrasi, ia mampu melihat suasana Masjid Aqsha dengan begitu jelas sambil menghitung jumlah tiangnya, lalu memberitahukan kepada kaum Quraisy. Hasil hitungan Nabi sesuai dengan kenyataan Masjid Aqsha yang jauh dari Makkah tempat Nabi menghitung jumlah tiang masjid tersebut.

2. Ketika Nabi Muhammad ditanya perihal sebuah rombongan kafilah di dekat Syam, Nabi diberi kemampuan untuk memberi tahu keadaan kabilah di sekitar Syam. Nabi menjawab kafilah tersebut sudah berjalan dan besok kafilah itu sudah akan tiba di Makkah. Pernyataan Nabi itu terbukti kebenarannya.

3. Umar bin Khattab pernah berkhotbah di atas mimbar Masjid Madinah. Sebelumnya, ia mengutus Sariyah bersama pasukannya ke Nihazhar. Pada sela khotbah Umar, ia memperoleh mukasyafah dan melihat pasukan musuh sedang bergerak menyerang pasukan Sariyah.

Umar berteriak keras, “Wahai, Sariyah, pergilah berlindung ke bukit.” Dari jarak yang amat jauh, Sariyah mendengarkan teriakan Umar, ia bersama pasukannya berlindung di bukit dan pada akhirnya memperoleh kemenangan.

4. Diriwayatkan dari Abu Ummah bahwa pada suatu hari yang sangat panas, Nabi menuju ke pemakaman Baqi’ al-Gaeqad. Sekelompok orang berjalan di belakangnya dan mereka disuruh berjalan duluan.

Saat mereka berjalan duluan, Nabi melihat dua makam baru yang isinya dua orang laki-laki. Nabi bertanya kepada mereka, “Siapa yang kalian baru kuburkan di sini?” Dijawab si fulan dan si fulan. Kelompok orang itu bertanya kepada Nabi, “Memang ada apa sebenarnya, ya Rasulullah?”

Nabi menjawab, “Salah seorang di antaranya tidak bersih ketika ia telah kencing dan yang satunya lagi selalu berjalan menebar fitnah dan adu domba.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement