Kamis 20 Feb 2014 21:54 WIB

Kehidupan di Bumi Pernah Nyaris Punah Akibat Oksigen Menurun

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Tim Peneliti Univeritas Tasmania, Australia, berhasil mengungkap salah satu tabir rahasia evolusi kehidupan di bumi. Mereka menemukan terjadinya penurunan tingkat oksigen yang nyaris menghentikan segala bentuk kehidupan di planet  ini.

Menurut Professor Ross Large yang memimpin penelitian ini, timnya sebenarnya meneliti topik tingkat oksigen di zaman purba dan dampaknya terhadap pembentukan elemen-elemen seperti emas dan perak.

Hasil penelitian ini menjelaskan mengapa proses evolusi kehidupan di Bumi terhenti sekitar 1,8 miliar tahun silam. Periode satu miliar tahun sesudahnya dalam ilmu alam dikenal sebagai "semiliar tahun yang membosankan".

Selama ini asumsi dalam ilmu alam menyebutkan bahwa level oksigen dalam periode sekitar 2 miliar tahun silam itu mengalami stagnasi, sehingga menyebabkan terhentinya proses evolusi selama satu miliar tahun.

Namun tim Prof. Large justru menemukan bahwa sebenarnya level oksigen bukannya stagnan, namun mengalami penurunan drastis sehingga nyaris mematikan seluruh kehidupan di Bumi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pemetaan laser untuk melihat bagaimana deposit bijih-bijih tambang terbentuk di dasar laut.

Dengan mengukur level oksigen dalam elemen seperti emas dan perak, menurut Prof Large, peneliti telah berhasil menulis ulang sejarah sebelum dan menjelang berkembangnya kehidupan di Bumi secara besar-besaran.

Hasil penelitian ini telah dimuat dalam Jurnal Earth and Planetary Science Letters, pekan ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement