REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, menceritakan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, disadap. Ada tiga alat penyadap dipasang. Pertama di ruang tamu, di kamar tidur, dan ruang keluarga. “Itu semua ketahuan. Langsung dibersihkan,” jelasnya, di Jakarta, Kamis (20/2).
Aksi penyadapan itu diketahui ketika Jokowi bertemu dengan Tjahjo beberapa pekan lalu. Alat penyadapan ditemukan sekitar dua pekan lalu. “Rumah saya disadap,” jelas Jokowi, seperti dituturkan Tjahjo.
Menurutnya, ada saja orang yang ingin memata-matai kader PDIP. Modusnya beragam. Kalau Jokowi dipasangi penyadap. Ada juga tim yang melibatkan berbagai unsure mendatangi Kota Solo, Jawa Tengah. Mereka mengumpulkan aparatur daerah mulai kepala desa hingga jajaran eselon I. Mereka kemudian mencari – cari kelemahan Jokowi.
Aksi ini menurutnya, berkesan politis, karena terjadi di saat Pemilu semakin dekat. Ajang pesta demokrasi ini menjadi momentum untuk meraih simpati rakyat dengan brbagai cara. Tjahjo mengaku sudah mengetahui siapa saja orang yang melakukan aksi – aksi seperti itu. “Kami sudah tahu dari pola pergerakannya. Namun ini cukup untuk kami sendiri,” imbuhnya. Erdy Nasrul