REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku telah mengetatkan pengamanan di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat. Meski demikian kalaupun sadapannya diperdengarkan, pihak penyadap akan ngamuk-ngamuk.
Pengetatan dilakukan setelah ditemukannya tiga alat sadap yang terpasang di kamar tidur, ruang tamu, dan ruang makan rumahnya. "Iya (lebih ketat), yang pegang kunci-kunci juga sudah di-briefing," ujarnya, Kamis (20/2).
Meski mengaku kaget, mantan Wali Kota Solo ini mengatakan bahwa ia tidak terganggu dengan adanya penyadapan tersebut. Yang justru marah adalah teman-temannya sesama kader PDI Perjuangan.
Jokowi juga merasa kasihan kepada pelaku penyadapan. Sebab, menurut dia, tidak ada hal penting yang dibicarakannya selama berada di rumah.
"Yang menyadap paling juga ngamuk-ngamuk, ini apa sih omongannya begitu terus," ujar gubernur yang hobi mengenakan kemeja putih dan celana hitam ini.
Sebelumnya, Jokowi telah mengakui adanya penyadapan yang dilakukan seseorang kepada dirinya. Menurut dia, penyadapan tersebut diketahui sejak Desember 2013.