REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Harga komoditi kangkung di pasar modern Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kenaikan hingga lebih 300 persen yang dipicu oleh adanya kenaikan Upah Minim Kota (UMK) 2014. "Kalau gaji para pekerjanya naik, otomatis pengusaha harus menyesuaikan pemasukannya melalui kenaikan harga kangkung," kata karyawan bagian sayur di pusat perbelanjaan Bekasi Squere, Adit (30), Kamis.
Pantauan Antara di pusat perbelanjaan modern di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan menyebutkan harga kangkung mengalami kenaikan dari semula Rp400 per ikat, kini menjadi 1.500 per ikat. Menurut dia kenaikan harga tersebut berkaitan dengan imbas penyesuaian UMK di daerah penghasil guna menutupi biaya produksi.
Ia mengatakan kenaikan harga kangkung ini sudah terjadi sejak awal Januari 2014. Padahal hingga akhir Desember 2013 harganya masih stabil di kisaran Rp400 per ikat. Menurut dia, kenaikan harga kangkung yang didatangkan dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu merupakan yang tertinggi selama ini.
Dikatakan Adit, cuaca hujan di kawasan penghasil kangkung tidak berpengaruh besar pada kenaikan harga. "Karena distribusi kangkung hingga kini masih lancar dan stok pun aman, jadi tidak ada pengaruh musim hujan," jelasnya.
Kendati harganya naik cukup drastis, kata dia, namun tidak mengakibatkan sejumlah peminat kangkung meninggalkan komoditi tersebut. "Mungkin karena harganya masih terjangkau, jadi pembeli pun tidak keberatan. Tapi ada juga pembeli yang lebih memilih beralih ke sayur lain, khususnya bagi mereka yang sudah tahu harga," tegas Adit.