REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Pemberontak Republik Afrika Tengah menghalangi proses evakuasi warga Muslim yang hendak melarikan diri ke negara tetangganya. Blokade yang dilakukan oleh militan Kristen ini bahkan menjadi pertempuran di dekat bandara di Bangui pada Rabu (19/2) waktu setempat.
Berdasarkan kesaksian warga Bangui yang tinggal di kamp, Songokoua Yetinzapa, para pemberontak menghalangi proses pasukan Chad yang tengah mengevakuasi warga Muslim Afrika Tengah.
Keberangkatan warga Muslim itu diblokade oleh pasukan anti-balaka. “Saya mendengar beberapa orang dibunuh, namun saya hanya melihat satu mayat Muslim yang dibunuh pemberontak anti-balaka,” katanya.
Juru bicara pemberontak anti-balaka, Sebastien Wenezoui, mengatakan pasukannya tengah membela penduduk lokal yang tinggal di dekat bandara setelah menjadi target pasukan Chad yang mengawal evakuasi itu.
“Ketika mereka melintas dari Chad kemarin, tentara Chad menyerang warga sipil di Damara. Seseorang melaporkan tindakan mereka. Orang-orang yang marah di Bangui ini memblokade untuk mencegah kepergian mereka,” katanya.
Namun, lanjutnya, pasukan perdamaian MISCA Afrika dan Prancis memindahkan blokade tersebut dan membubarkan keramaian. Sedangkan beberapa pejuang anti-balaka membalasnya dengan tembakan senjata. Menurut pasukan asing, pasukan Chad kemudian dapat melewati barikade tersebut.
Juru bicara militer Prancis, Gilles Jaron, mengatakan terdapat tembakan yang juga diarahkan kepada pasukan Prancis.Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut.