REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pelatih Putra Samarinda Mundari Karya mengevaluasi skuatnya dalam dua laga kandang terakhir dimana timnya selalu kecolongan gol pada saat servis bola mati.
"Saya mencatat dalam tiga pertandingan, ada empat gol lahir dari bola mati, pertama lawan Persebaya, dua gol lawan Persipura, dan gol terakhir menghadapi Persepam Madura," kata Mundari di Samarinda, Kamis (20/2).
Bahkan gol servis bola mati terakhir oleh pemain Persepam Ishak M Jober, dirasakan cukup menyakitkan dengan hilangnya tiga poin laga kandang tim Pesut Mahakam dengan gol sundulan Jober di waktu injury time dan mengubah skor imbang 2-2.
Mundari mengakui bahwa kesalahan tersebut tidak mutlak dilakukan oleh para pemainnya, namun Mundari menyadari memang selama ini belum memberikan porsi latihan mengantisipasi bola mati.
"Saya akui memang selama ini kami belum pernah melakukan antisipasi di latihan. Selain dikarenakan waktu persiapan yang mepet, situasi dan kondisi di lapangan juga kurang mendukung," katanya.
Dengan kejadian tersebut, kata dia, maka tidak ada pilihan bagi Mundari untuk membuatkan program latihan khusus kepada skuat tim Pesut Mahakam, karena tidak menginginkan kejadian serupa terulang lagi di pertandingan berikutnya.
"Paling tidak tiga kali dalam seminggu harus dilakukan latihan seperti ini, makanya apakah lapangan latihan memungkinkan untuk melaksanakan program, saya juga belum tahu persis," kata Mundari.
Selain antsisipasi bola mati, kata Mundari, para pemainya juga memerlukan pengetahuan manajemen situasi pertandingan, terutama pada saat menjaga keunggulan pada menit akhir.
"Tugas pemain bukan hanya mencetak gol pada saat pertandingan, namun harus paham dan memberikan kontribusi pada saat situasi tim dalam tekanan, hingga bisa mengamankan sampai dengan selesai pertandingan," ujarnya.