REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sektor pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kerugian sekitar Rp 2 miliar per hari akibat hujan abu vulkanis erupsi Gunung Kelud sejak pekan lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmi Dewi, Kamis, mengatakan, dampak hujan abu vulkanis Gunung Kelud yang menimpa berbagai objek wisata di Sleman hampir 50 persen dari kerugian sektor pariwisata yang dialami Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kerugian yang menimpa industri pariwisata Sleman kurang lebih sekitar 50 persen dari kerugian total DIY yaitu sebesar Rp 2 miliar rupiah setiap harinya," kata dia.
Menurut dia, dengan dibukanya Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta pada Rabu 19 Februari 2014 industri wisata di Kabupaten Sleman mulai bergerak kembali.
"Meskipun demikian tingkat hunian hotel di wilayah Sleman masih mengalami penurunan," katanya.
Ia mengatakan, dampak serupa juga dialami restoran yang ada di wilayah Sleman, dimana tingkat kunjungan juga mengalami penurunan yang sangat signifikan, terutama pada restoran yang terbuka karena terganggu dengan abu vulkanis.
"Diharapkan pada Jumat 21 Februari 2014 seluruh objek wisata sudah dapat beraktifitas secara normal," katanya.
Ayu mengatakan, saat ini Pemkab Sleman dan masyarakat terus menerus membersihkan abu vulkanis tersebut agar segera aktivitas berjalan dengan normal kembali.
"Kami berharap target kunjungan wisata ke Sleman tidak turun, target untuk 2014 adalah 3,6 juta. Untuk itu diperlukan kerja keras semua pihak untuk agar dapat segera normal kembali. Pada 2013 kontribusi PAD dari sektor pariwisata adalah sebesar 14,5 persen dari total PAD yaitu Rp473 miliar," katanya.