Kamis 20 Feb 2014 23:06 WIB

Penumpang Bus Antarkota Masih Pilih Lebak Bulus

Rep: c65/ Red: Bilal Ramadhan
   Seorang pengunjuk rasa membawa poster saat menolak penutupan terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/1).    (Republika/Yasin Habibi)
Seorang pengunjuk rasa membawa poster saat menolak penutupan terminal Lebak Bulus, Jakarta, Senin (6/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK BULUS -- Terminal Lebak Bulus sudah tertutup untuk bus antarkota antarprovinsi (AKAP) sejak Januari 2014. Namun, larangan itu tidak menghalangi para penumpang antarkota untuk tidak menumpang bus AKAP dari Lebak Bulus.

Para penumpang mengaku kesulitan akibat kebijakan pemindahan terminal bus AKAP. Alasan mereka, jarak tiga terminal yang dijadikan tempat relokasi cukup jauh dari Terminal Lebak Bulus dan tempat mereka tinggal.

“Ini terminal paling deket dari rumah, kalau yang lain mesti naik turun mobil lagi jadi susah,” kata Ika (20 tahun), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Solo, Kamis (20/2).

Hal serupa juga diungkapkan Giri (45). “Kalau terminal lain saya rugi, sudah jauh, tambah ongkos pula,” kata dia. Transjakarta menjadi andalan masyarakat Ibu Kota untuk menjangkau tempat vital seperti terminal.

Sebagai penumpang urban, Atun (38) selalu membawa banyak barang dan ia merasa kesulitan menggunakan bus transjakarta. Sejak Januari 2014, bus-bus AKAP dari Terminal Lebak Bulus dialihkan ke tiga tempat. Ketiganya adalah Terminal Pulogadung, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Kalideres.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement