Jumat 21 Feb 2014 06:59 WIB

Negarawan yang Mengagumkan Dunia (2-habis)

Ilustrasi
Foto: 4shared.com
Ilustrasi

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Muhammad SAW bukan hanya dikenal sebagai pembawa agama Islam. Ia adalah sosok negarawan yang agung, bisa tampil menjadi hakim yang adil, pemimpin militer yang hebat, juga pejuang kemanusiaan yang sangat gigih.

Muhammad bisa mengantarkan kaumnya yang tertindas menuju ke negeri baru yang kemudian bisa dikembangkan olehnya menjadi negeri yang maju. Bahkan karenanya, kaum Muslim bisa tampil mengalahkan bangsa lainnya. Ia adalah seorang kepala negara yang sangat jenius.

Seorang politikus dan sastrawan Irlandia yang tinggal di Inggris, Bernard Shaw, pun memuji Muhammad. Dilansir dari laman Muslimtimes, Bernard menyatakan jika orang seperti Muhammad diberi wewenang memegang tumpuk pemerintahan secara mutlak di seluruh dunia, pastilah pemerintahannya itu akan berhasil baik dan ia akan memerintah ke jalan kebaikan.

“Muhammad bisa memecahkan berbagai problema dengan meyakinkan sertabisa mewujudkan dunia yang penuh kedamaian dan kebahagiaan,” katanya.

Tadinya ia hanya tahu yang dibawa Muhammad adalah agama yang memusuhi Kristen. Namun, setelah ia menelisik lebih dalam pada diri Muhammad, ia justru menemukan kekaguman yang luar biasa terhadap sosoknya.

Shaw sampai pada kesimpulan Muhammad bukanlah musuh bagi Kristen, namun ia adalah penyelamat dunia. “Dunia ini sangat membutuhkan pemikiran Muhammad,” katanya.

Selain itu, warga Kanada penulis buku Timur dan Tradisinya, Dr Zuwaimer, menyatakan, Muhammad termasuk pemimpin terbesar. Menurutnya, Muhammad adalah seorang reformis yang mumpuni, fasih, pemberani, dan pemikir yang agung. “Tidak boleh kita menyebutnya dengan apa yang bertentangan dengan sifat-sifat ini,” katanya.

Dalam buku Orang-Orang Timur dan Keyakinan-keyakinan Mereka yang ditulis warga Jerman, Bretly Hiler, dijelaskan Muhammad adalah seorang kepala negara dan mempunyai perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya.

Ia menghukum orang-orang yang melakukan pidana sesuai dengan kondisi zamannya dan sesuai dengan situasi kelompok-kelompok yang memusuhinya ketika Muhammad hidup di antara mereka. “Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki oleh jiwa manusia, yaitu keadilan dan kasih sayang,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement