REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bergabung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerukan solusi politik guna mengakhiri krisis mematikan di Ukraina.
"Kanselir dan presiden telah mencapai kesepakatan untuk menyerukan solusi politik terhadap krisis di Ukraina secepat mungkin dan untuk mengakhiri pertumpahan darah," kata pemerintah Jerman dalam satu pernyataannya, Kamis (20/2).
Merkel menelepon kedua presiden dan selama percakapan menjelaskan kepada mereka hasil pembicaraan tiga utusan Uni Eropa, para menteri luar negeri Jerman, Prancis dan Polandia, dengan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych dan para pemimpin oposisi.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Obama dan Merkel sepakat bahwa sangatlah penting bagi AS, Jerman dan Uni Eropa untuk terus tetap berhubungan dekat dalam beberapa hari ke depan. Terkait langkah-langkah untuk mengakhiri kekerasan, dan solusi politik yang menjadi kepentingan terbaik bagi rakyat Ukraina.
Putin mengirimkan mediator ke Ukraina atas permintaan Yanukovych, Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya kekerasan mematikan di Ukraina. Uni Eropa (UE) juga memperingatkan pihaknya akan meningkatkan tekanan jika kondisi di Ukraina memburuk.
Kendati UE tidak menyebut nama, para pejabat mengatakan mereka yang menjadi target sanksi bisa termasuk para menteri, namun tidak Presiden Viktor Yanukovich, setidaknya untuk saat ini. UE yang beranggotakan 26 negara itu juga berupaya menengahi penyelesaian damai bagi konflik yang telah menewaskan lusinan orang di Ukraina.