REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Angkatan Laut AS mengungkapkan rencana penggunaan senjata laser dan listrik untuk menembak jatuh drone-drone (pesawat tanpa awak) dalam kecepatan hipersonik. Dilansir World Bulletin, prototipe senjata elektromagnetik ini diklaim dapat menembak enam atau tujuh kali kecepatan suara.
Pengujian alutsista model mutakhir ini dijadwalkan bakal dimulai dalam dua tahun ini juga. “Senjata ini akan mengubah cara kita bertempur secara fundamental,” kata Manajer Program Komando Sistem Angkatan Laut AS, Kapten Mike Ziv, kepada the Independent.
Sebagai alternatif yang lebih murah bagi rudal dan bom pintar (smart bombs), terobosan ini menurutnya bisa menjadi langkah awal untuk membawa dunia menuju era Star Wars di kehidupan nyata. Kendati demikian, kata Ziv lagi, masih ada beberapa gangguan yang ditemukan pada prototipe senjata semacam ini.
Misalnya, laser tidak bekerja secara efektif dalam atmosfer hujan atau turbulen. Di samping itu, senjata ini juga menghabiskan listrik yang terlalu banyak untuk generator kapal perang.