REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan mortir yang terjadi di Irak Kamis (20/2) malam. Dikutip dari Reuters, Kamis (20/2), mortir tersebut menghantam sebuah pasar yang ramai di kota Muslim Syiah, di Mussayab. Dilaporkan, tiga mortir menghantam pasar itu.
Kepolisian setempat mengatakan, belum diketahui jelas dari mana dan siapa yang menembakkan mortir tersebut. Namun, diduga komunitas Muslim Syiah memang menjadi target kelompok Islam Sunni, yang sebelumnya telah berhasil mendapatkan kembali tanah mereka di Irak beberapa waktu lalu.
Tak hanya 20 jiwa yang menjadi korban tewas, serangan mortir di pasar komunitas Muslim Syiah ini juga melukai 35 orang lainnya. Serangan tiga mortir itu tepatnya terjadi di Mussayab, sekitar 60 kilometer (40 mil) sebelah selatan Ibu Kota Baghdad.
Polisi menjelaskan, begitu banyaknya korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena waktu penembakkan mortir yang dilakukan tepat pada malam hari, ketika pasar sedang ramai-ramainya dikunjungi pembeli.
PM Irak Nuri al-Maliki mengatakan, adanya bentuk serangan seperti ini merupakan imbas dari perang saudara di negara tetangga, yakni Suriah. Akan tetapi, kritikus berpendapat lain. Mereka mengatakan, bahwa anggapan pemerintah salah. Kritikus menilai, serangan-serangan ini merupakan bagian upaya untuk menghidupkan kembali pemberontakan yang pernah memuncak pada 2006-2007 silam.