Jumat 21 Feb 2014 18:37 WIB

Geng Motor Minim Bimbingan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
Anak-anak yang terseret menjadi anggota geng motor.
Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Anak-anak yang terseret menjadi anggota geng motor.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Rikwanto mengatakan geng motor lahir dari sebuah kelompok yang tidak konsisten kemunculannya.

"Kelompok tersebut itu muncul hilang, muncul hilang," kata Rikwanto di Jakarta, Kamis (20/2).

Rikwanto berkata, mereka yang membentuk kelompok punya kesamaan ide dan dan hobi akan motor. Namun mereka minim bimbingan untuk mengarahkan ke perilaku positif. Semakin lama berjalan, kelompok yang sudah saling kenal dan tingginya intensitas berkumpul mulai merasa punya kepentingan untuk mengembangkan kelompoknya. "Mereka menganggap kelompoknya kurang dikenal atau dianggap kurang ada apa-apanya," kata Rikwanto.

Akhirnya, kata Rikwanto, kelompok tersebut kedatangan orang baru yang biasanya lebih senior dan berpengalaman dalam kelompok motor dari mereka. Pemuda-pemuda tanpa arah ini ingin melakukan perubahan agar lebih dikenal. Perkembangan kelompok terjadi, seperti ada aturan baru yang diterapkan di kelompok mereka. Untuk hal ini, mereka menginginkan keekstriman dalam melakukan segala hal yang berkaitan dengan motor. "Seperti kebut-kebutan tidak pakai rem dan hanya pakai kopling saja," kata Rikwanto.