REPUBLIKA.CO.ID, PASAR MINGGU -- Letusan Gunung Kelud dan bencana banjir yang menimpa beberapa daerah mengakibatkan naiknya harga sejumlah komoditas pokok. Harga cabai termasuk yang paling terkena dampak bencana dengan kenaikan hingga 200 persen.
Beberapa pedagang di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengungkapkan, harga cabai rawit merah yang sebelumnya Rp 20 ribu per kg naik hingga Rp 60 ribu per kg. "Kenaikan ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu," kata Erni (38 tahun), pedagang di Pasar Minggu, Jumat (21/2).
Padahal saat banjir Januari lalu, kata Erni menjelaskan, kenaikan harga cabai hanya mencapai Rp 40 ribu per kg. Meski harga tinggi, pedagang yang sudah 22 tahun berjualan ini mengaku tidak kehilangan konsumen. ”Ya ada saja yang beli, tapi sedikit belinya,” kata Erni.
Kenaikan harga cabai merah juga terjadi di Pasar Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Dalam beberapa hari terakhir harga cabai rawit merah atau cabai gila naik rata-rata 50 persen dari harga jual sebelumnya.
Harga cabai rawit merah yang awalnya Rp 50 ribu per kg naik menjadi Rp 70-80 ribu per kg. “Sekarang harga cabai mahal sekali, biasanya bisa beli eceran Rp 2.000, sekarang sudah tidak bisa lagi,” kata Eteh (54), konsumen di Pasar Cileungsi.
Para pedagang cabai Pasar Cileungsi menolak menjual cabai rawit merah atau cabai gila kepada konsumen yang hanya membeli di bawah Rp 5.000.