Sabtu 22 Feb 2014 23:25 WIB

Kevin Rudd Menjadi Senior Fellow di Universitas Harvard

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Mantan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, mendapat peran baru setelah bergabung dengan institusi pendidikan bergengsi di dunia, Universitas Harvard. Kevin Rudd akan memimpin sebuah proyek penelitian besar mengenai hubungan Amerika Serikat-Cina.

Jabatan baru ini tampaknya akan membuat waktu Rudd terbagi antara tinggal di Boston, Beijing dan kota kelahirannya, Brisbane.

Rudd, yang pernah bekerja di China dan mampu berbahasa Mandarin ini mengatakan dia senang bisa mengambil peran sebagai senior fellow di Sekolah Pemerintahan John F. Kennedy, Universitas Harvard.

"Saya sangat menantikan kesempatan untuk bekerja di universitas tertua di Amerika, serta universitas terkemuka di peringkat dunia," katanya dalam sebuah pernyataan yang dirilis di website Universitas Harvard, baru-baru ini.

"Saya yakin proyek China ini sangat penting jika kita ingin maju baik dalam hal konsep maupun substansi tentang apa yang oleh China sebut sebagai  “Jenis hubungan baru antara dua negara besar”   Washington dan Beijing."

Universitas Harvard menyatakan mantan Perdana Menteri Australia  akan membawa perspektif yang unik dalam  hubungan yang akan menjadi salah satu hubungan geo-politik yang paling menentukan abad ini.

Dengan ekonomi China yang diprediksi akan melampaui ekonomi Amerika Serikat selama dekade berikutnya, Universitas Harvard mengatakan proyek penelitian yang akan dipimpin Rudd akan mengeksplorasi bentuk baru dari hubungan antara dua negara adidaya.

"Sebagai mantan kepala pemerintahan, Rudd juga memiliki pengetahuan yang sangat luas mengenai China dan banyak topik lainnya, mantan PM Rudd juga merupakan tokoh yang sangat dikenal kalangan mahasiswa Harvard karena pernah menjadi pembicara tamu di lembaga itu pada  April lalu," Kata Direktur Institut Ilmu Politik Harvard, Trey Grayson.

"Sebagai dosen tamu di Harvard pada musim semi ini, itu akan membuat Rudd  kemungkinan harus menghabiskan banyak waktu di Boston, dan itu kami yakin akan menguntungkan para mahasiswa karena mereka akan punya kesempatan belajar lebih banyak dan terlibat langsung dengan dia - dan bahwa kehadirannya akan menciptakan minat yang kuat di antara fakultas dan seluruh komunitas di Universitas Harvard," ungkap Grayson bersemangat.

Rudd resmi mengundurkan diri dari politik Australia pada bulan November tahun lalu setelah partai Buruh kalah dalam pemilu September 2013.

Sejak saat itu, Kevin Rudd jarang muncul ke publik, namun ia tercatat cukup sering bepergian ke luar negeri untuk bertemu dengan berbagai pemimpin dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement