REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Para pencari di Tunisia telah menemukan kotak hitam sebuah pesawat rumah sakit militer Libya yang jatuh Jumat (21/2) pagi, dan menewaskan 11 orang.
"Kementerian transportasi mengumumkan bahwa dua kotak hitam dari pesawat militer Libya yang jatuh kemarin di wilayah Grombalia telah ditemukan," kata sumber di Kementerian Transportasi Tunisia.
Pesawat jatuh pada sekitar pukul 01.30 waktu setempa pada Jumat (21/2) kemarin di sebuah lapangan di tepi desa Nianou, sekitar 40 kilometer (25 mil) dari ibu kota Tunis. "Pesawat itu telah mengangkut Meftah al-Mabrouk Issa al-Dhawadi ke Tunis dari lapangan udara militer di dekat Tripoli untuk perawatan medis," kata pemerintah Libya dalam sebuah pernyataan.
Seluruh penumpang yang berjumlah 11 orang tewas. Selain Dhawadi dan pasien lain tak dikenal, yang tewas adalah termasuk tiga petugas medis dan enam awak pesawat.
Dhawadi adalah seorang pemimpin dari Kelompok Pejuang Islam Libya (LIFG)-sekarang gerakan itu dibubarkan dengan dugaan memiliki hubungan dengan Alqaeda dan bergabung tahun 2011 dengan pemberontakan yang di dukung NATO untuk menggulingkan diktator Moamer Gaddafi.
Beberapa orang anggota kelompok tersebut bertugas di pemerintahan transisi Abdelrahim al-Kib, yang memegang kekuasaan selama satu tahun dari November 2011. Dhawadi adalah wakil di kementerian martir dan orang hilang. Pesawat yang jatuh adalah milik angkatan udara Libya buatan Rusia Antonov-26, dengan turboprob bermesin ganda.