Ahad 23 Feb 2014 03:03 WIB

Militer Ukraina Tak Mau Terlibat Konflik Politik

Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.
Foto: Reuters
Aksi demonstrasi di Ukraina, para pengunjuk rasa berhadapan dengan barikade polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Angkatan bersenjata Ukraina tidak akan terlibat dalam konflik politik. Demikian dikatakan staf umum militer dalam satu pernyataan yang dimuat di website kementerian pertahanan pada Sabtu (22/2) waktu setempat.

"Angkatan bersenjata Ukraina setia kepada kewajiban konstitusional mereka dan tidak dapat ditarik ke dalam konflik politik dalam negeri," katanya.

Sebelumnya, Parlemen Ukraina memutuskan untuk memecat Presiden Viktor Yanukovych, pada hari Sabtu (22/2). Para wakil ketua parlemen juga memutuskan untuk menggelar pemilihan umum yang dipercepat pada 25 Mei 2014 mendatang.

Juru bicara Yanukovuch mengatakan pihaknya menolak keputusan parlemen tersebut. Dalam pidato televisi, yang direkam beberapa jam sebelum parlemen menggelar pertemuan, Yanukovych mengatakan dirinya tidak akan mengundurkan diri dan menggambarkan langkah lawan-lawan politiknya sebagai vandalisme, aksi bandit, dan kudeta.

"Saya tidak meninggalkan negara untuk pergi ke negara manapun. Saya tidak berniat untuk mundur. Saya adalah presiden terpilih secara sah," kata Yanukovych kepada satu stasiun televisi lokal di kota Kharkiv, Ukraina timur.

Ia juga mengatakan tindakan parlemen memilih ketua yang baru adalah melanggar hukum. Demikian juga dengan keputusan parlemen untuk membebaskan pemimpin oposisi dari penjara, Yulia Tymoshenko, yang sebelumnya ditahan di sebuah rumah sakit di kota Kharkiv, Ukraina timur.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement