REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemukulan yang terjadi terhadap vokalis band Pure Saturday, Satrio NB atau Iyo di Camden Bar Kota Bandung, Ahad (23/2) dini hari membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil prihatin. Ia mengaku tidak suka dengan situasi tidak kondusif yang sedang terjadi di Kota Bandung.
"Saya menyampaikan keberatan saya. Saya tidak suka dengan situasinya," katanya saat ditemui di Jalan Purnawarman Kota Bandung, Ahad (23/2).
Meski demikian, Emil, sapaan akrabnya, belum mau berbicara panjang terkait kejadian tersebut. Ia mengaku baru akan berbicara setelah bertemu dengan pihak-pihak yang terkait dengan kejadian, termasuk Polrestabes.
"Kalau ada perkara berarti ada dua perspektif. Saya harus paham duduk perkara sebelum bicara ke publik," ujarnya.
Emil menambahkan, dirinya tidak bisa ikut campur lebih dalam terkait masalah keamanan. Menurutnya, hal itu sepenuhnya berada dalam kewenangan pihak kepolisian. Pembatasan jam operasional tempat hiburan malam merupakan inisiatif kepolisian. "Bukan dari kami (pemkot)," katanya mengelak.
Dari aduan masyarakat melalui media sosial, Emil mengakui jika warga Kota Bandung banyak yang mendukung pembatasan jam operasional tersebut. Namun juga ada yang menolak. "Ya terpecah dua antara yang setuju dan tidak," ujarnya.
Seperti diketahui, Iyo dipukul saat berada di Camden Bar, Kota Bandung, Ahad (23/2) dini hari. Iyo dipukul dengan menggunakan botol kaca. Akibatnya, Iyo dilarikan ke rumah sakit dan harus menerima 21 jahitan di dahinya sebelah kiri.