REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: edy setiyoko
SOLO -- Konflik dalam tubuh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat melibatkan pemerintah pusat. Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) turut campur tangan menyelesaikan kemelut, hingga terjadi dua raja atau matahari kembar dalam tubuh keraton.
Langkah awal penyelesaian pemerintah pusat, Presiden SBY mengutus Menpora Roy Suryo, untuk ke Solo. Pertemuan kedua kubu dipanggil ke Loji Grandrung, rumah dinas Walikota Solo Hadi Rudyatmo.
Pertemuan Loji Gandrung dihadiri empat kerabat keraton. Diantaranya, kubu KGPH PA Tedjowulan, KGPH Dipokusumo, dan kubu GPH Madukusumo serta KGPH Benowo. Walikota Hadi Rudyatmo juga turut menyaksikan pembicaraan Menpora dengan para pihak kerabat keraton.
Dalam pertemuan beberapa waktu lalu, belum membuahkan hasil titik temu. Kedua kubu yang berseteru akan didamaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara langsung di Jakarta.
Roy mengungkapkan, dirinya mengaku mendapat mandat langsung dari Presiden SBY untuk melobi dua kubu yang berseteru agar bisa berdamai.
SBY, ungkap Roy, juga meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan agar menghadap ke Istana Negara djadualkan 22 Februari untuk menandatangani kesepakatan bersama.
Intinya, lanjut Roy, dirinya hanya mengawal dari proses rekonsiliasi sebelumnya. Nantinya, pihak-pihak yang selama ini berbeda pendapat diminta menghadap Presiden. Dikatakan, selama ini dirinya mencoba melobi para pihak yang berseteru.
Baik yang pro rekonsiliasi maupun yang kontra rekonsiliasi. Semua keinginan masing-masing pihak akan diakomodasi guna mencapai kata sepakat.
Selama proses pendekatan, kedua belah pihak menyadari tidak berjalan sempurna. Ia lebih cenderung merangkul dua belah pihak agar tercapai kesepakatan damai. Menurut Roy, acuannya sesuai Keppres Nomor 23 tahun 1988.
Walikota mendukung penuh apa yang dilakukan Menpora untuk menempuh jalan mendamaikan dari kedua kubu. ''Pokonya, kami dukung upaya Menpora,'' kata Rudy, panggilan akrab walikota.
