REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PSM Makassar hanya bermain imbang 1-1 dengan tamunya Persiram Raja Ampat di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Ahad (23/2) malam. Kedua gol yang tercipta dalam laga ini dihasilkan dari tendangan penalti. Juku Eja sendiri unggul terlebih dahulu melalui Ponaryo Astaman menit 45, sedangkan penalti Laskar Dewa Laut diciptakan Mbida Messi di menit 90.
Dengan hasil imbang ini membuat PSM tetap di peringkat 8 klasemen sementara ISL 2014 Wilayah Timur. Anak asuh Rudy Wiliam Keltjes ini meraih 5 poin dari 5 kali berlaga. Sedangkan Persiram juga masih tertahan di posisi 6 mengemas 5 angka dari 4 kali bertanding.
Di awal babak pertama PSM langsung menggebrak, dimotori oleh duet penyerang asing, yakni Michael Baird dan Mario Costas, plus dukungan Syamsul Chaeruddin, Kurniawan Karman, Robertino Pugliara, Ardan Aras, dan sang kapten Ponaryo Astaman. Namun beberapa kali serangan tim Juku Eja ini belum membuahkan hasil.
Barisan pertahanan Laskar Dewa Laut yang dikomandoi oleh Kubay Quaiyan dan Leonard Tupamahu bermain apik demi menahan laju serangan tuan rumah. Di masa tambahan babak pertama, kiper Persiram, Deny Marsel, melakukan pelanggaran di depan gawangnya sendiri. Wasit pun menunjuk titik putih yang sukses dieksekusi Ponaryo Astaman. Skor 1-0 bertahan hingga laga babak pertama usai.
Di babak kedua, pelatih PSM, Rudy Keltjes menarik keluar Syamsul Chaeruddin dan Mario Costas dengan memasukkan Abdul Abanda Rahman dan Andi Oddang untuk menambah daya dobrak. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Tim tamu memperoleh penalti di akhir laga yang sukses dituntaskan oleh Mbida Messi untuk menaklukkan Markus Horison. Skor imbang 1-1 menjadi hasil akhir laga ini.
Usai pertandingan, Rudy Keltjes mengakui timnya kalah dalam ball possesion. "Kita kalah dalam ball posession. Tapi saya bangga dengan sifat fighting spirit pemain. Saya memang ingin memainkan PSM makasar seperti dulu, sebab saya sendiri pernah bermain di Makassar, " kata Rudy.
Selain itu, Rudy juga mengutarakan telah memperingatkan para pemainnya agar tidak protes pada wasit, jika protes maka gajinya akan dipotong Rp 200 sampai Rp 500 ribu."Tadi kami bermain tidak keras. Tapi kami menghargai semua keputusan wasit," ungkap Andi Oddang, striker PSM.
Sementara itu, pelatih Persiram, Gomes De Olievera mengaku senang dengan hasil ini. Walau, ia menyatakan timnya bisa saja meraih hasil lebih baik."Pertandingan cukup menarik, terjadi penalti. Tapi jujur, Persiram main lebih di atas dan menguasai pertandingan, hanya terkendala finishing touch," ungkap Gomez.
Pria asal Brasil ini memuji anak asuhnya yang berjuang 90 menit, dan hasil draw cukup memuaskan karena bermain di kandang lawan. "Kami memang bermain cukup keras tapi keep bola, tidak menjurus ke kekerasan, dan selalu mengenai bola. Jika penalti pertama Osas Saha gol, mungkin akan mengubah semangat para pemain Persiram," pungkas Gomez.